EchosounderEchosounder adalah perangkat yang menggunakan teknologi SONAR untuk pengukuran bawah air fisik dan biologis komponen-perangkat ini juga dikenal sebagai SONAR. ilmiah Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari Bilagelombang akustik bergerak vertikal ke dasar laut dan kembali, waktu yang diperlukan digunakan untuk mengukur kedalaman air, jika c juga diketahui (dari pengukuran langsung atau dari data temperatur, salinitas dan tekanan). Ini adalah prinsip echo-sounder yang sekarang umum digunakan oleh kapal-kapal sebagai bantuan navigasi. ISO3342 menetapkan metode untuk menentukan gaya putus tarik dari tikar kaca tekstil. Metode k +90 212 702 30 00 Metode untuk Mengukur Kinerja; EN 62552-1 Peralatan Pendingin Rumah Tangga, Spesifikasi, Bagian 1: Uji Standar untuk Persyaratan Umum Bagian 6: Persyaratan untuk Membran Tahan Air yang Digunakan untuk Meletakkan Ubin ThicknessMeter atau Alat Ukur Ketebalan Ultrasonik merupakan alat Uji yang khusus digunakan untuk mengukur ketebalan permukaan suatu benda. Alat Uji ini adalah sebuah alat ukur digital yang dirancang untuk pengukuran ketebalan. Thickness tester ini banyak digunakan untuk mengukur ketebalan lapisan cat, besi, kaca atau bahan padat lainnya.. Alat ukur ketebalan yang dimaksudkan disini sudah Keempatalat ukur ini menjadi sarana untuk melakukan pengkuran terhadap beberapa komponen lingkungan yang banyak digunakan oleh kehidupan kita sebagai manusia, sebut saja air, angin, udara dan juga gas tertentu. Selain keempat jenis alat ukur ini, tentu saja masih ada sekian banyak alat uji lingkungan lainnya. Echosounderadalah alat untuk mengukur kedalaman perairan dengan menggunakan sifat gelombang akustik sebagai medianya. Alat ini mengukur interval waktu transducer dengan transreceiver dari pantulan gelombang akustik ketika sampai ke dasar perairan. Singlebeam echosounder hanya menggunakan pancaran tunggal guna mengukur kedalam suatu titik. . Definisi Echosounder Adalah Suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan system gema yang dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi gerombolan ikan dibagian bawah kapal secara vertical. Sejarah Penggunaan Echosounder Salah satu referensi bahwa sinyal suara sudah digunakan mulai sekitar tahun 1490 berasal dari catatan harian Leonardo da vinci yang menuliskan “Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang didalam laut dan ujung lainnya di telinga anda, dapat mendengarkan kapal-kapal laut dari kejauhan”. Ini mengindikasikan bahwa suara dapat berpropagasi di dalam air. Ini yang disebutkan dengan Sonar pasif passive Sonar karena kita hanya mendengar suara yang ada. Pada abad ke 19, Jacques and Pierre Currie menemukan piezoelectricity, sejenis kristal yang dapat membangkitkan arus listrik jika kristal tersebut ditekan, atau jika sebaliknya jika kristal tersebut dialiri arus listrik maka kristal akan mengalami tekanan yang akan menimbulkan perubahan tekanan di permukaan kristal yang bersentuhan dengan air. Selanjutnya signal suara akan berpropagansi didalam air. Ini yang selanjutnya disebut dengan Sonar Aktif Active Sonar. Penggunaan akustik bawah air mulai berkembang pesat pada saat pecahnya Perang Dunia pertama terutama untuk pendeteksian kapal selam dengan penempatan 12 hydrophone yang setara dengan microphone untuk penggunaan didarat yang diletakan memanjang di bawah kapal laut untuk mendengarkan sinyal suara yang berasal dari kapal selam. Setelah Perang Dunia I, perkembangan penggunaan akustik bawah air berjalan dengan lambat dan hanya terkonsentrasi pada aplikasi untuk militer. Setelah pecah perang Dunia II kembali pengguanaan akustik bawah air berkembang dengan pesat. Penggunaan torpedo yang menggunakan sinyal akustik untuk mencari kapal musuh adalah penemuan yang hebat pada jaman itu. System Kerja Echosounder Dikenal terdapat satu pemancar yang membangkitkan / menimbulkan getaran-getaran listrik dalam bentuk impuls-impuls getaran-getaran ini disalurkan ke suatu alat yang ditempatkan pada dasar kapal dan yang merubah energi listrik menjadi getaran-getaran di dalam air laut. Getaran- getaran yang terakhir ini juga dikirimkan dalam bentuk impuls-impuls vertikal ke dasar laut dan dari dasar laut dipantulkan kembali. Sebagian dari energi yang dipentulkan itu ditangkap kembali sebagai gema oleh alat tersebut dan diubah menjadi impuls-impuls tegangan listrik yang lemah. Satu pesawat penguat memberikan kepada getaran-getaran gema listrik satu amplitude lebih besar, dan setelah itu getaran-getaran ini disalurkan ke satu pesawat petunjuk indikator dan membuat gambar. Pengiriman / pemancaran dan penerimaan impuls-impuls di dalam indikator, dari jarak antara kedua petunjuk tersebut dapat dijadikan ukuran bagi dalamnya air di bawah dasar laut. Frequensi dari getaran-getaran air berbeda-beda menurut pabrik yang memproduksi pesawat perum gema, dan besarnya frequensi tersebut terletak antara sampai beberapa puluhan ribu detik. Apabila getaran-getaran itu lebih besar dari disebut getaran ultra sonore atau super sonis getaran tinggi. Getaran-getaran yang lebih kecil disebut sonis atau getaran rendah, yang dapat mengirimkan gelombang- gelombang suara yang dapat di dengar. Transmitter menerima secara berulang-ulang dalam kecepatan yang tinggi, sampai pada orde kecepatan milisekon. Perekaman kedalaman air secara berkesinambungan dari bawah kapal menghasilkan ukuran kedalaman beresolusi tinggi sepanjang lajur yang disurvei. Informasi tambahan seperti heave gerakan naik-turunnya kapal yang disebabkan oleh gaya pengaruh air laut, pitch gerakan kapal ke arah depan mengangguk berpusat di titik tengah kapal, dan roll gerakan kapal ke arah sisi-sisinya lambung kapal atau pada sumbu memanjang dari sebuah kapal dapat diukur oleh sebuah alat dengan nama Motion Reference Unit MRU, yang juga digunakan untuk koreksi posisi pengukuran kedalaman selama proses berlangsung. Kecepatan merambat dari getaran-getaran suara di dalam air laut terletak antara 1435 m– 1500 m per detik, dan getaran-getaran suara ini tergantung pula dari 1. Suhu 2. Kadar garam 3. Tekanan air t Waktu antara saat pengiriman impuls dan saat penerimaan gema secara sederhana dapat dikemukakan dalamnya air dengan menggunakan rumus Susunan Echosounder Rangkaian peralatan Echosounder perum gema itu terdiri dari Transmitter, adalah pesawat yang membangkitkan getaran-getaran listrik Oscillator, adalah pesawat pada dasar kapal yang merubah energi listrik menjadi energi acoustic dan sebaliknya. Amplifier,adalah pesawat pengeras / penguat Indikator, adalah pesawat untuk mengukur waktu dan penunjukan dalamnya air. Recorder, adalah pesawat yang mencatat dalamnya air yang diukur pada lajur kertas. Cara Menghidupkan Echosounder Periksa bagian-bagian utama Echosounder. Periksa kabel-kabel listrik sudah tersambung dengan baik, lalu tekan tombol saklar listrik ke posisi “ON”, selanjutnya tekan tombol “POWER DC” IC Regulatead Power Supply ke posisi “ON”. Tekan tombol “POWER” sampai terdengar bunyi “beep” sebanyak 2 kali. Echosounder siap untuk dipergunakan. Atur tingkat kecerahan tampilan monitor dengan cara menekan tombol “BRIGHT”. Putar “GAIN CONTROL”, gunakan – “LOWER” untuk dipergunakan pada perairan dangkal. – “HIGH” untuk dipergunakan di perairan dalam. Atur skala jarak kedalaman perairan, dengan menekan tombol “BASIC RANGE. Tekan tombol “PICTURE FEED” untuk mengatur kecepatan pergerakan layar monitor. Tekan tombol “STC” untuk melihat sensitivitas GEMA. Tekan tombol “MENU” untuk melihat dan mengatur hal-hal lain sesuai kebutuhan. Gbr. Transducer / Receiver. Cara Mematikan Echosounder Normalkan “VARIABLE RANGE MARKER” ke posisi nol dengan menekan tombol cara menekan tombol “VARIABLE RANGE MARKER” lanjutkan dengan menekan tombol ▲ . Tekan tombol “POWER” ke posisi “OFF”. Tekan tombol “POWER DC” Power Supply ke posisi “OFF”. Tekan tombol saklar arus listrik ke posisi “OFF”. Tombol-tombol Switch Echosounder POWER untuk mengaktifkan dan mematikan pesawat. BASIC RANGE berfungsi untuk memilih skala jarak jangkauan kedalaman perairan. RANGE PHASING berfungsi untuk mengukur kedalaman secara bertahap. EXPANTION RANGE berfungsi untuk memfokuskan tampilan baik pada dasar perairan maupun pertengahan perairan agar lebih detail. PICTURE FEED Untuk mengatur kecepatan jalannya pergerakan tampilan layar monitor. VARIABLE RANGE MARKER VRM berfungsi untuk mengukur jarak kedalaman target membaring secara pasti. POINTER berfungsi untuk mengarahkan dan memfokuskan kursor. ECHO THRESHOLD berfungsi untuk memberikan sensitivitas gema yang diinginkan sehngga akan dihasilkan pancaran gema yang tepat dan akan terlihat tampilan yang memuaskan. WHITE LINE untuk membedakan gema yang berasal dari dasar perairan dengan gema yang berasal dari ikan. SENSITIVITY TIME CONTROL STC untuk mengatur sensitivitas gema yang dihasilkan sehingga dihasilkan gema yang optimal. BRIGHT untuk memperjelas tingkat kecerahan monitor. Fungsi – Fungsi Lain Dari Echosounder Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut Subbottom Profilers. Pemetaan Dasar Laut Sea bed Mapping. Pencarian kapal-kapal karam di dalam laut. Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut. Analisa Dampak Lingkungan di Dasar laut. Koreksi Pada Sistem Echosounder Koreksi Draft. Yaitu koreksi jarak antara pernukaan transducer dengan permukaan laut. Koreksi penyimpangan kecepatan rambat getaran mekanik ultrasonic. Koreksi ini di sebabkan oleh pengaruh kadar garam, suhu, dan tekanan air laut. Koreksi Paralax Koreksi ini dapat terjadi jika Jika perum gema menggunakan 2 tranducer, 1 tranducer khusus untuk pemancaran dan 1 tranducer lagi khusus untuk itu biasany digunakan tranducer magneto strictive Penempatan tranducer terpisah, secara transversal, 1 dilambung-kiri, 1 lagi dilambung kanan. Besarnya kesalahan Paralax tergantung dari jarak penempatan keduan tranducer, makin besar jaraknya makin besar kesalahan paralax Dalamnya laut yang di ukur, makin besar kedalaman laut makin besar kesalahan paralax. Kalibrasi Echosounder Adalah cara menetukan koreksi perum gema secara experimental, dalam bata-batas kedalaman laut tertentu, dengan membandingkan hasil pengukuran dalamnya laut dengan cara pengukuran yang lebih teliti dengan dalamnya laut yang diukur dengan perumgema yang dikalibrasikan cara perhitungan tertentu,besarnya koreksi-koreksi tersebut dapat dikoreksi. Tranducer Merupakan sensor dari perum gema. Ada yang berfungsi sebagai tranducer pemancar, tranducer penerima, dan ada yang berfungsi sebagai tranducer pemancar sekaligus sebagai tranducer penerima. kegunaan tranducer pemancar adalah merubah getaran listrik ultrasonic menjadi getaran mekanik ultrasonic dan memancarkannya secara terberkas kedasar laut. Kegunaan tranducer penerima untuk merubah getaran mekanik ultrasonic echo yang di pantulkan oleh dasar laut menjadi getaran ultrasonic. Tranducer Didasarkan sifat bahan yang digunakan ada 2 macam tranducer Tranducer Magneto-striction. Bahan logam tertentu,misalnya nikel,cobalt,ferronikel atau alloy dari logam nikel lainnya, jika mendapat pengaruh medan magnet akan berkontraksi ada yang memanjang atau memendek tidak tergantung dari arah medan magnet tersebut kecuali jika logam tersebut telah termagnitkan sebelumnya. Tranducer elctro-strictive atau Piezo-electric Cara kerjanya didasarkan pada prinsip Piezo-electric yaitu bahan kristal tertentumisal kristal kwarsa bila pd permukaannya mengalami perubahan tekanan mekanic atau getaran mekanic pada permukaan tersebut timbul perubahan tegangan listrik atau getaran listrik sesuai dengan perubahan getaran mekanik yg dialaminya. System Pemancaran Getaran Mekanik Ultra-Sonic Ada dua macam sistem pemancaran getaran mekanik ultrasonic. Secara terus menerus atau “continous waves” Getaran mekanik ultra-sonic dipancarkan terus menerus oleh tranducer pemancar khusus,selanjutnya echo dari pancaran tersebut diterima secara terus menerus oleh tranducer penerima dalamnya laut dilakukan dengan mengukur perbedaan phase antara getaran yang di pancarkan dengan phase echo getaran yang ini mengunakan 2 tranducer, satu berfungsi khusus sebagai pemancar dan satulagi berfungsi khusus sebagai ini jarang digunakan pada kapal niaga umumnya, karena biaya lebih mahal,dan karena memancar terus menerus kemungkinan gangguan interfensi dan nois lebih besar. System Getaran mekanik ultra-sonic dipancarkan terus menerus oleh tranducer pemancar khusus,selanjutnya echo dari pancaran tersebut diterima secara terus menerus oleh tranducer penerima dalamnya laut dilakukan dengan mengukur perbedaan phase antara getaran yang di pancarkan dengan phase echo getaran yang ini mengunakan 2 tranducer, satu berfungsi khusus sebagai pemancar dan satulagi berfungsi khusus sebagai ini jarang digunakan pada kapal niaga umumnya, karena biaya lebih mahal,dan karena memancar terus menerus kemungkinan gangguan interfensi dan nois lebih besar. Catatan Penulis Tulisan ini dapat digunakan sebagai referensi pengetahuan tentang echosounder. Akan tetapi di atas kapal sendiri terdapat berbagai macam jenis, type ataupun merk dari echosounder sehingga kemungkinan beberapa dari tulisan ini tidak bisa diaplikasikan untuk semua jenis echosounder diatas kapal – Tahukah kamu alat pendeteksi ikan dan kedalaman laut? Alat tersebut bernama Echosounder yang memiliki beberapa manfaat yang dapat digunakan bagi para penangkap ikan. Alat navigasi elektronik ini menggunakan sistem gema yang biasanya dipasang di dasar kapal. Penasaran informasi lengkapnya seperti apa? Pada artikel berikut ini kita akan mengenal echosounder alat pendeteksi ikan dan kedalaman laut. Pada awalnya, echosounder lebih banyak digunakan untuk mengetahui kedalaman perairan. Namun karena karakteristik dan prinsip dasarnya yang mampu menentukan letak suatu benda di bawah air, maka alat ini juga digunakan di bidang perikanan untuk menentukan lokasi ikan. Baca juga Mengenal Robot Bawah Air Wikraluga Pendeteksi Ranjau Laut Echosounder atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik yaitu sistem sinyal yang berupa gelombang suara. Sinyal yang dipancarkan kedalam laut secara vertikal setelah mengenai obyek, pantulan sinyal diterima kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman laut, kontur dan tekstur dasar laut dan posisi dari gerombolan ikan secara vertikal. Echosounder bekerja berdasarkan prinsip perambatan dan pemantulan bunyi dalam medium air. Echosounder dilengkapi dengan proyektor untuk menghasilkan gelombang akustik yang akan di masukan ke dalam air laut. Adapun macam-macam dari Echosounder diantaranya ialah Single Beam Split Beam Dual Beam Kuasi Ideal Beam Sedangkan, komponen-kompenen yang terdapat pada echosounder ialah Transmitter Menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu yang kemudian dapat disalurkan ke trandsuder. Transducer Merupakan bagian dari alat gema yang mengubah energi listrik menjadi mekanik dan sebaliknya. Receiver Menguatkan sunyal listrik yang lemah dari transducer saat gema ech0 terjadi sebelum dialirkan ke recorder. Recorder/ Display unit Alat pencatat yang ditulis ke dalam kertas serta menampilkan pada layer display CRT Cathoda Ray Tube berupa sinar lampu neon Menggunakan alat pendeteksi ikan dan kedalaman laut ini tentunya memiliki kelebihan lain. Diantaranya yaitu membaut kegiatan penangkapan ikan menjadi lebih efektif. Selain juga untuk menunjukkan kedalaman air, Echosounder ini dapat melihat batu, bangkai kapal., bahkan sampah-sampah yang ada di bawah air laut. Demikianlah informasi mengenai alat pendeteksi ikan dan kedalaman laut. Untuk kepentingan perikanan, penggunaan echosounder sangat efisien. Hal ini karena instrumen ini mampu mendeteksi ikan dan dasar laut secara bersamaan. Semoga setelah mengenal echosounder pada artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat ya. ran Tonton video menarik ini Echosounder adalah suatu alat navigasi untuk mengukur kedalaman laut dengan cara mengirimkan gelombang/getaran akustik dari permukaan ke dasar laut yang akan kembali diterima oleh transducer yang terpasang di dasar kapal. Penghitungan kedalaman didapat dari waktu tempuh arah yang berbeda yang berasal dari kecepatan suara di dalam air. Komponen Bagian-bagian di Echosounder Display Unit/Recorder Display Unit D390 Komponen alat satu ini berfungsi untuk merekam dan menampilkan data hasil tangkapan gelombang/sinyal dari receiver. Informasi data tersebut kemudian diubah agar bisa ditampilkan dan dibaca langsung. Hasil digital inilah yang nantinya digunakan untuk kepentingan lebih lanjut. Transducer Transducer Untuk Transducer sendiri adalah alat untuk mengubah listrik yang dialirkan dari Transmitter lalu dipantulkan ke bawah laut dalam bentuk gelombang. Selain itu transducer juga berperan sebagai pemancar gelomba Receiver Receiver merupakan alat yang digunakan sebagai penangkap gelombang atau resonansi yang telah dipantulkan kembali dari dasar permukaan laut, dan receiver juga berfungsi untuk memperkuat sinyal yang ditangkap sebelum nantinya diteruskan ke recorder untuk diproses. Receiver bisa menjadi alat untuk memilih dan mengolah sinyal atau gelombang yang datang. Transmitter Secara singkat Transmitter adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan listrik ke Transducer. Ini Fungsi dari Alat Echosounder Untuk mengidentifikasi jenis sedimen yang ada di bawah laut Subbottom Profilers. Mengukur kedalaman laut. Pemetaan Dasar Laut Seabed Mapping. Penentuan jalur pipa dan kabel untuk di bawah laut. Pencarian kapal-kapal karam yang terbengkalai di dalam laut. Analisis Dampak Lingkungan di dalam laut. Bagaimana Alat Echosounder Bekerja? Prinsip Kerja Echosounder Alat echosounder adalah alat yang memiliki cara kerja masing-masing, namun secara umum biasanya memiliki cara kerja sebagai berikut Mulai memasang alat lalu cek keadaan alat sebelum mulai melakukan pengambilan data. Cek kembali apakah kabel single beam dan display sudah terpasang dengan benar. Pastikan antena terpasang dan jika diperlukan input satelit GPS. Arahkan single beam ke bawah sehingga masuk ke dalam air. Atur skala kedalaman yang ingin kita tampilkan di display. Atur frekuensi ke 200 Hz untuk laut yang dangkal atau 50 Hz untuk laut yang dalam atau dual untuk menggunakan kedua frekuensi tersebut. Atur input untuk data air yaitu tingkat keasinan air laut, temperatur serta tekanan air. Pengambilan data. Dan terakhir pengolahan data. Meski echosounder ini belum bisa maksimal digunakan untuk mendeteksi laut yang semakin dalam karena gambar yang dihasilkan tidak terlalu jelas. Tetapi, fitur lain yang ada di Echosounder ini sangat membantu penggunanya. Seperti salah satunya mendeteksi ikan di bawah laut yang sangat membantu nelayan saat melakukan pekerjaannya. BACA JUGA Fungsi Echosounder Pada Kapal Mengenal Alat Echosounder D390 Echosounder D390 Untuk Navigasi >>>>>>>KLIK DISINI UNTUK LIHAT ECHOSOUNDER D390<<<<<<< Adalah salah satu Echosounder terbaik dibidangnya karena kaya akan fitur yang sangat membantu proyek kita. Echosounder ini memiliki sistem All in One dengan frekuensi tunggal. Beberapa fitur unggulan yang dimiliki Echosounder D390 untuk membantu proses pengukuran kedalaman laut seperti Solusi untuk Hidrografik D390 dapat mengurangi biaya mobilisasi sebesar 20% karena merupakan solusi terjangkau dan terintegrasi yang dikombinasikan dengan kinerja PC industri. Solusi survey yang disederhanakan Dengan DGNSS Interface dan Sensor standar Pengoperasian tanpa lag dimulai sejak menyala D390 ini mudah diatur dan digunakan di mana pun, karena Echosounder ini sudah portable yang ringan dan memiliki penutup dengan paduan aluminium bersertifikat IP66 yang kokoh. Memiliki tampilan layar 12 inchi juga menjadi salah satu keuntungan dalam pengoperasian D390 ini, tidak lupa suara yang diperluas hingga 200 kHz yang memudahkan keperluan navigasi di lautan, perairan pedalaman, sungai, waduk, hingga daerah pesisir. – Kalian bisa mendapatkan alat ini dengan menghubungi kami. Karena kami sebagai perusahaan yang berpengalaman di bidang testing and measurement, kami dapat menyediakan Echosounder yang bisa membantu Anda dalam proses pengukuran kedalaman laut, pemetaan dasar laut, dll. Kami menyediakan alat dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau. Dan kami juga melayani berbagai macam jasa untuk instalasi pada alat uji dengan bantuan engineering kami yang berpengalaman. Informasi lebih lanjut untuk konsultasi atau pemesanan, Anda dapat hubungi kami di nomor +62813-9929-1909 Fikri, dan +62822-5870-6420 Anto Email atau dapat melalui layanan live chat yang kami sediakan di pojok kanan bawah web ini. sumber Alat yang dibutuhkan untuk pengukuran dasar laut ini ada dua macam, diantaranya Echosounder Single Frekuensi dan Echosounder Double Frekuensi. Bedanya adalah kalau single frekuensi hanya menggunakan frekuensi tinggi saja kedalaman hanya sampai lapisan paling atas dari tanah, artinya kedalaman tidak bisa menembus lumpur Contoh alat Echosounder Hydrotrac ODOM. Kalau Echosounder Double frekuensi, terdapat 2 frekuensi yang digunakan sekaligus, yaitu frekuensi tinggi untuk pengukuran kedalaman dasar laut teratas dan frekuensi rendah untuk pengukuran kedalaman dasar laut yang dapat menembus lumpur, sehingga ada 2 data kedalaman sekaligus yang didapatkan. Contoh alat Echosounder MK III. Instalasi alat yang dipergunakan untuk pengukuran batimetri adalah a. GPS Antena Untuk mendapatkan data posisi koordinat. b. Tranducer Alat yang memancarkan sinyal akustik ke dasar laut untuk data kedalaman. c. Echosounder Alat yang menampilkan angka kedalaman. d. Laptop Untuk pengoperasian yang mengintegrasikan GPS, tranducer, dan echosounder. Kosep positioning GPS pada Echosounder Untuk saat ini, pada berbagai kapal survei sudah menggunakan GPS dengan metode pengukuran DGPS dengan kepanjangan Differential Global Positioning System. Mungkin anda bertanya, apa bedanya pengukuran posisi menggunakan DGPS dan GPS RTK.. Jawaban nya adalah Jelas Berbeda.. Mungkin beberapa dari anda sudah mengetahui, bahwa pada metode RTK, BASE station lah yang memberikan nilai koreksi kepada ROVER station. Sedangkan pada DGPS, BASE station yang berada di beberapa negara diantaranya Singapura, Australia, Indonesia. BASE ini memberikan nilai koreksi kepada SATELIT bukan ROVER . Koreksinya bermacam macam , bisa koreksi Jam satelit, koreksi kesalahan orbit satelit, dll. Metode DGPS ini memiliki ketelitian cukup tinggi sampai level centimeter, namun untuk menggunakan nya, setiap orang/ perusahaan harus membayar kepada perusahaan yang memberikan jasa pelayanan DGPS diantaranya C-NAV dan VERIPOS. Menggunakan metode DGPS ini, dimanapun posisi kapal berada, kita bisa langsung mendapatkan koordinat kapal secara teliti. Koordinat bisa dalam informasi Latitude longitude,bisa juga dalam sistem koordinat lokal tergantung yang diinginkan diperhatikan Datum, elipsoid, Spheroid Kosep pengukuran kedalaman pada Echosounder Untuk pengukuran kedalaman, sensor yang digunakan adalah Transducer. Tranducer ini dapat ditaruh di samping kapal dan berada dibawah permukaan air. Sensor ini cukup sensitif, karena ada buble sedikit saja, sinyal yang dipancarkan sudah terganggu. Sehingga kita perlu mengatur speed kapal sedemikian rupa agar Tranducer masih dapat membaca nilai kedalaman Biasanya kecepatan kapal 3 – 6 Knot saja. Tranducer memancarkan sinyal akustik ke bawah permukaan laut. Sebenarnya prinsipnya hampir sama seperti pengukuran jarak menggunakan total station. Rumusnya Jarak = Kecepatan gelombang x Waktu/2.. Kenapa dibagi 2?? Karena jarak yang ditempuh kan bolak balik, jadi dibagi 2 supaya jarak one way saja yang didapatkan. Jika kita mengoperasikan alat Echosounder. Ada beberapa parameter yang perlu kita inputkan ke dalam echosounder, diantaranya a. Draft Jarak antara permukaan air dengan ujung sensor tranducer paling bawah. b. Velocity Cepat rambat gelombang. c. Index Nilai koreksi kedalaman. Setiap kali sebelum melakukan pengukuran batimetri kedalaman dasar laut, kita harus melakukan kalibrasi Barcheck.. Prinsip kerjanya sederhana saja, pertama kita ukur draft jarak permukaan air ke sensor , kemudian kita inputkan ke dalam echosounder, setelah itu barcheck kita taruh di kedalaman 1 meter dekat dengan sensor tranducer . Logikanya kan seharusnya pada barcheck 1 meter, angka yang dibaca di echosounder juga 1 m…Namun biasanya tidak 1 meter, tetapi 1,2 meter atau lebih… Nah karena itu.. Kita harus merubah parameter Velocity dan Indeks sedemikian rupa sampai kedalaman pada barcheck 1 meter,dan angka yang dibaca echosounder juga 1 meter… NB Velocity dipengaruhi oleh tekanan air, temperature, salinitas air, dll. Contoh, pada daerah sungai, biasanya velocity seputaran 1520 – 1530.. Namun tiap daerah, besar velocity berbeda beda. Untuk mendapatkan nilai Velocity secara teliti, diperlukan pengukuran menggunakan CTD, sedangkan untuk keperluan praktis, cukup menggunakan adjust barcheck saja. Dalam melakukan survey batimetri memang harus dilakukan dengan teliti dan juga cermat bahkan tidak boleh sembarangan. Itu sebabnya memilih jasa Survey hidrografi dan pemetaan bathymetric adalah pilihan yang tepat. Dimana sebuah jasa survey batimetri biasanya sudah memiliki tim yang profesinoal dan ahli dalam bidang nya. Untuk bisa mendapatkan hasil peta batimetri yang sesuai dengan syarat kualitas yang baik. Maka dalam kegiatan survey batimetri harus berpedoman pada standar minimum ketelitian dan international hydrographic organization IHO. Oleh sebab itu jika anda sedang membutuhkan survey batimetri. Pastikan jika anda memilih sebuah jasa survey bathimetri yang tepat. kini banyaknya Jasa survey batimetri yang menawarkan layanan survey tersebut. pastinya belum tentu memiliki kualitas hasil yang sama. Oleh sebab itu sebagai klien harus lebih teliti, akan lebih baik cermat lah dalam memilih sebuah jasa survey batimetri yang tepat. Agar nantinya anda bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan juga mendapatkan harga survey batimetri yang tepat dan sesuai agar tidak repot mencari jasa yang tepat. Perlu diketahui dalam melakukan survey batimetri ini ada tiga kegiatan yang utama dan harus dilakukan. Yakni seperti penentuan posisi, kedalaman hingga pasang surut untuk koreksi kedalaman. Jika anda masih bingung. Maka simak beberapa penjelasan mengenai kegiatan yang seringkali di lakukan saat Survey hidrografi dan pemetaan bathymetric berikut ini 1. Penentuan posisi Pertama, dalam penentuan posisi digunakan untuk mengetahui posisi titik yang diketahui kedalamannya. Biasanya penentuan posisi di laut ini akan menggunakan sebuah GPS. Nah alat GPS ini merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan di kelola oleh Amerika Serikat. Menggunakan GPS dilakukan untuk memberikan posisi dan kecepatan 3 dimensi serta untuk memberikan sebuah informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia yang tidak bergantung waktu dan juga cuaca kepada banyak orang secara simultan. Dalam prinsip dasar penentuan posisi dengan menggunakan GPS ini merupakan pengukuran jarak ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya sekaligus secara simultan. Untuk implementasi GPS ini menjadi salah satu dalam bidang survey hidro oseanografi yang terkait dengan penentuan posisi titik titik kontrol pada pantai, navigasi kapal survey, penentuan posisi titik titik perum dan lain sebagainya. 2. Pengukuran kedalaman Kedua, dalam pengukuran kedalaman pada survei batimetri ini dilakukan pada titik titik yang di pilih untuk mewakili keseluruhan daerah yang dipetakan. Pada titik titik ini pula dilakukan sebuah penentuan posisi. Adapun titik titik tersebut adalah titik fiks perum. Pada titik fiks perum ini juga akan dilakukan sebuah pencatatan waktu saat dilakukan pengukuran kedalaman untuk koreksi pasut pada hasil pengukuran. Dalam melakukan pengukuran tersebut ada beberapa metode yang bisa digunakan seperti metode akustik, metode mekanik dan metode optik. Survei bathymetri di laut 3. Pengamatan pasut Ketiga, dalam melakukan kegiatan survey batimetri yakni dengan pengamatan pasut yang digunakan untuk mengkoreksi hasil dari pengukuran kedalaman dan untuk prediksi pasang surut di masa mendatang di saat dan juga tempat tertentu. Pengamatan pasut ini dilakukan dengan melakukan pencatatan atau merekam data ketinggian muka air laut pada setiap interval waktu tertentu. Umumnya setiap 15,30 hingga 60 menit. Rentang waktu pengamatan pasut yang lazim dilakukan adalah sekitar 15 ataupun 30 hari. Dalam melakukan pengamatan pasut ada beberapa cara yang bisa di gunakan yakni manual dan otomatik. Untuk cara manual tentunya dengan memakai palem, tinggi muka air laut setiap interval pengamatan diamati secara manual oleh operator pencatat. Sedangkan metoda otomatik, menggunakan alat pengamat pasut mekanik yang dikenal tide gauge. Gerakan naik turunnya air laut dideteksi dengan sebuah pelampung yang digantungkan pada kawat baja. Sehingga perubahan tinggi muka laut terekam pada kertas perekam data yang telah disediakan. Peralatan survey Peralatan survei yang diperlukan pada pengukuran batimetri adalah 1. GPS Echo Sounder dan perlengkapannya. Alat ini mempunyai fasilitas GPS Global Positioning System yang memberikan posisi alat pada kerangka horisontal dengan bantuan satelit. Dengan fasilitas ini, kontrol posisi dalam kerangka horisontal dari suatu titik tetap di darat tidak lagi diperlukan. Selain fasilitas GPS, alat ini mempunyai kemampuan untuk mengukur kedalaman perairan dengan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan ke dasar perairan. 2. Notebook, satu unit portable computer diperlukan untuk menyimpan data yang di download dari alat GPS Echo Sounder. 3. Perahu digunakan untuk membawa surveyor dan alat-alat pengukuran menyusuri jalur jalur sounding yang telah ditentukan. Dalam operasinya, perahu tersebut harus memiliki beberapa kriteria, antara lain  Perahu harus cukup luas dan nyaman untuk para surveyor dalam melakukan kegiatan pengukuran dan downloading data dari alat ke komputer, dan lebih baik tertutup dan bebas dari getaran mesin.  Perahu harus stabil dan mudah bermanuver pada kecepatan rendah.  Kapasitas bahan bakar harus sesuai dengan panjang jalur sounding. 4. Papan duga. Papan duga digunakan pada kegiatan pengamatan fluktuasi muka air di laut. 5 Peralatan keselamatan. Peralatan keselamatan yang diperlukan selama kegiatan survei dilakukan antara lain life jacket. Related articles Survei bathymetri di laut Sedimen yang dibawa oleh sungai-sungai yang mengalir ke sebuah bendungan/waduk semakin lama akan membuat pengendapan dan mendangkalkan bendungan/waduk tersebut. Monitoring terhadap hal ini bisa dilakukan dengan berkala. Dangkalnya suatu bendungan/waduk tentu saja berpengaruh terhadap kapasitas/daya tampung air yang berkala bisa dilakukan dengan memanfaatkan peralatan survey hidrografi. Pengukuran kedalaman dengan Single Beam Echosounder SBES sudah mencukupi untuk keperluan yang dibutuhkan untuk mengukur dasar waduk antara lain Autonomous Survey Vessel ASV atau kapal tanpa awak/nirawak untuk wahana alat survey Global Positioning System GPS/GNSS, untuk melakukan pengukuran posisi kapal dan alat survey kedalaman Single Beam Echosounder SBES, alat yang memancarkan sonar suara yang digunakan untuk mengukur kedalaman Autopilot, digunakan sebagai pemandu ASV dalam melakukan surveyHasil akhir yang didapatkan adalah posisi horizontal X dan Y serta posisi kedalaman Z. Berdasarkan hasil tersebut dapat digambarkan kontur kedalaman dasar waduk/bendungan. ALATUJIGEOTEKNIK — Keperluan untuk eksplorasi laut semakin tinggi begitu juga dengan kebutuhan survei batimetri yang mengharuskan kita menggunakan instrumen terkini dan andal untuk melakukan eksplorasi laut. Jawabannya adalah dengan instrumen Echosounder Kapal. Echosounder Kapal tidak hanya dapat untuk survei batimetri, kita juga bisa melakukan kegiatan eksplorasi untuk lautan maupun perairan lain seperti analisis dampak lingkungan di dalam laut atau pencarian benda-benda yang sudah terbengkalai di bawah lautan. Ada banyak jenis echosounder yang ada saat ini. Jadi simak sampai akhir untuk mengetahui apa saja jenis-jenis echosounder yang ada saat ini. Echosounder Kapal D390 ini semakin mudah dalam pengoperasiannya karena sudah bisa dijalankan secara portable dan tidak hanya untuk kebutuhan lautan. Namun, jika untuk mengukur kedalaman lautan atau survey hidrografi lainnya. Echosounder D390 sangat direkomendasikan karena memakai salah satu jenis sistem Echosounder yang sering digunakan yaitu Single Beam. Jenis – jenis Echosounder Yang Sering Digunakan Single Beam Echosounder Echosounder D390 Echosounder D390 Single Beam Echosounder Echosounder jenis pertama yaitu Single Beam Echosounder yang biasa digunakan pada survei hidrografi untuk melakukan pemetaan dasar laut Seabed Mapping atau mengukur kedalaman air agar terjamin kualitas data yang kita dapat. Metode single beam echosounder ini juga termasuk metode yang banyak digunakan di Indonesia saat ini. Pengertian dari single beam echosounder sendiri adalah pancaran tunggal dari echosounder yang digunakan sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang akustik suara. Multi Beam Echosounder Multibeam Echosounder Multibeam Echosounder adalah jenis echosounder yang biasa digunakan untuk pemetaan dasar laut juga, seperti echosounder lainnya yang juga memancarkan gelombang akustik namun dalam bentuk kipas melebar ke bawah. Lamanya waktu yang diperlukan gelombang tersebut untuk memantul dari dasar laut dan kembali ke receiver dapat digunakan untuk menghitung kedalaman air. Tetapi tidak seperti echosounder lain, karena Multibeam ini menggunakan beamforming untuk mengekstrak informasi arah dari gelombang yang kembali, lalu menghasilkan petak pembacaan kedalaman dari satu ping. Metode ini juga dapat memancarkan hingga 256 beam pada setiap pancarannya, hal tersebut yang membuat multibeam echosounder lebih efektif digunakan di area survei yang cukup luas. Penggunaan multibeam echosounder ini akan sangat membantu survei hidrografi karena menghasilkan data yang akurat dan hasil survei permukaan laut yang sebenarnya. Dengan kerapatan beam tersebut sehingga tidak ada yang terlewat dari sapuan beam. Dual Beam Echosounder Metode ini bisa menggunakan koaksial balok yang sempit dan lebar, gelombang ditransmisikan pada balok sempit dan gema akan diterima pada kedua balok sempit dan lebar. Metode dual beam mengoreksi pola langsung dengan menggunakan gema sinar dari masing-masing ikan, yang kemudian bisa mencapai nilai target strength yang akurat. Dalam sistem dual beam pada umumnya, integrasi gema yang dilakukan hanya pada balok yang sempit saja dan tidak pada balok yang lebar. Split Beam Echosounder Split Beam Echosounder Terakhir ada metode split beam yang merupakan pengembangan dari metode dual beam tetapi memiliki beberapa kelemahan terhadap noise. Split beam memakai “receiving transducer” yang dibagi menjadi 4 kuadran. Gabungan dari 4 kuadran tersebut disebut dengan “full beam” yang memancarkan gelombang akustik. Setiap kuadran akan menerima pantulan sinyal dari target. Lalu, output akan digabung dan membentuk suatu full beam dan dua set split beam lain. Single target diisolasi dengan output dari full beam, dan posisi sudut dihitung dari kedua set split beam tadi. Diatas merupakan jenis – jenis echosounder yang ada saat ini, untuk di Indonesia sendiri echosounder yang sering digunakan adalah Echosounder Single Beam. Instrumen tersebut merupakan salah satu instrumen yang sangat membantu pekerjaan dan eksplorasi di laut. Contoh Echosounder Single Beam Echosounder D390 Echosounder Kapal D390 Echosounder D390 dapat digunakan untuk banyak hal yang dapat membantu eksplorasi dan analisis perairan, seperti Seabed Mapping Pemetaan Dasar Laut Mengukur kedalaman lautan Untuk membantu penentuan jalur pipa dan kabel di dalam laut Dan memiliki fitur unggulan sebagai berikut Sebagai solusi hidrografik yang dapat menghemat biaya mobilisasi hingga 20% Sebagai solusi yang disederhanakan untuk kebutuhan survey Memiliki interface DGNSS dengan sensor yang memiliki standar pada umumnya Pengoperasian yang sangat mudah >>>>>KLIK DISINI UNTUK MELIHAT ECHOSOUNDER D390<<<<< ALATUJIGEOTEKNIK — Echosounder Kapal dapat kalian miliki dengan harga terjangkau yang bisa kalian dapatkan di perusahaan kami, kalian sudah mendapatkan Echosounder D390 terbaik dan berkualitas. Jika berminat, bisa menghubungi nomor ini +62813-9929-1909 Fikri, +62822-5870-6420 Anto dan Email atau dapat menghubungi kami dengan chat di pojok kanan bawah halaman ini. sumber

echosounder adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur